Belajar Dari My Knowledge

Posted by roberto in Mini case KM on July 4th, 2010 |  No Comments »

Sumber : http://www.portalhr.com/majalah/edisisebelumnya/teknologi/1id1065.html

ISI Singkat

Indosat memanfaatkan kekuatan TI untuk mendukung implementasi program knowledge management (KM) yang tengah bergulir. Bagaimana gambarannya?

Agustus ini PT Indosat Tbk. akan meluncurkan portal Knowledge Management (KM) yang diberi nama My Knowldege. Lahirnya portal ini bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk keseriusan Indosat mengenai pentingnya KM. Manager Learning and Capabilities Management Indosat Endy Junaedy Kurniawan menjelaskan fenomena yang berkembang di banyak perusahaan saat ini. Menurutnya pengguna e-learning masih mengurusi KM dari sisi TI-nya semata, seperti learning management system, infrastrukstur, dan bandwith ke komputer karyawan. Sementara yang dilakukan Indosat ketika memulai program ini justru sebaliknya. “Kami menggunakan pendekatan sebaliknya. Buat kami yang penting aspek humanisnya. Learning management, system atau hardware-nya bisa diurus belakangan. Pokoknya disosialisasikan dulu ke karyawan,” papar Endy.

Secara umum konsep KM memiliki enabler atau dukungan teknologi informasi (TI). Namun, Indosat mencoba memelintir konsep umum tersebut dan melawan arus dengan memulai KM tanpa enabler yang mumpuni. “Yang memberikan semangat di dalam implementasi KM adalah manusianya. Sehingga kami memikirkan portal-nya belakangan,” kata Endy. Dijelaskannya bahwa Indosat mengutamakan aspek penerimaan karyawan terhadap KM. “Yang penting mereka merasakan manfaatnya, seru, dan senang,” ujarnya. “Semua proses pembangunan portal baru bergulir begitu muncul keinginan untuk membuat rumahnya. Dari situ barulah kami buat rumahnya, yaitu portal My Knowledge,” ia menambahkan.

Endy melihat masih banyak perusahaan yang terjebak dalam kerumitan teknologi penerapan KM. Tak sedikit yang mengira bahwa membangun sistem KM membutuhkan infrastruktur dan teknologi canggih. Semua itu ditampiknya. “Banyak yang mengira bahwa KM itu harus ada hardware, repository (penyimpan data yang besar-red), dan harus bisa diakses melalui web,” katanya. Karena terjebak pada kerumitan itulah, akhirnya banyak perusahaan yang tidak bisa memulai implementasi KM.

Padahal, menurut Endy, penerapan KM bisa dimulai tanpa harus menyediakan itu semua. KM bisa diterapkan dari inisiatif-inisiatif sederhana yang dilakukan setiap hari. “Beberapa fungsi bisa tetap berjalan. Misalnya, karyawan sering mengadakan unit sharing di antara mereka. Demikian pula dengan kebijakan training. Ada kewajiban sharing sepulangnya dari training,” papar Endy memberi contoh. Diakuinya, berbagai program KM baru dikemas secara utuh awal tahun ini. “Salah satu kebijakan dan strategi perusahaan dalam membangun kapabilitas SDM adalah dengan membangun learning organization,” katanya menjelaskan alasannya.

Pembahasan (Pendapat pribadi) :

Dengan meningkatkan program-program di bidang Knowledge Management, P.T Indosat telah benar-benar ingin menjadi perusahaan besar yang ingin trus bertahan di persaiangan industri global. Kita tahu bahwa trend industri saat ini sudah mengarah ke pengelolaan Knowledge Management. Disini P.T Indosat disebutkan dalam pembuatan portalnya lebih mementingkan aspek humanis dengan kata lain karyawannya dari pada aspek teknologinya. Hal ini sudah dalam lajur yang benar karena KM memang identik atau banyak disupport oleh teknologi tetapi bukan berarti teknologi yang paling utama membuat suatu KM berhasil tetapi orang-orang yang di dalam perusahaan tersebutlah yang menjadi aset berharga dalam suatu perusahaan.

Dari penjelasan pak Endy bahwa dengan menitikberatkan teknologi dalam pembangunan KM maka akan mengalami banyak kendala, seperti biaya, waktu, dan pengetahuan secara menyeluruh mengenai suatu teknologi (dimana msh byk orang/karyawan yang belum mengerti mengenai teknologi tertentu). Namun seperti penjelasan pak Endy, P.T Indosat mengesampingkan pembuatan portal dari sisi TInya terlebih dahulu. Dan disinalah P.T Indosat membuat KM bisa diterapkan dari inisiatif-inisiatif sederhana yang dilakukan setiap hari. Pokoknya disosialisasikan lebih dulu ke karyawan. Dijelaskannya bahwa Indosat mengutamakan aspek penerimaan karyawan terhadap KM. Semua proses pembangunan portal baru bergulir begitu muncul keinginan untuk membuat rumahnya, dari situ baru dibuatlah portal My Knowledge. Beberapa fungsi bisa tetap berjalan. Misalnya, karyawan sering mengadakan unit sharing di antara mereka. Demikian pula dengan kebijakan training. Ada kewajiban sharing sepulangnya dari training. Tahun ini boleh dibilang Indosat cukup sering menjalankan knowledge sharing. Jumlah karyawan yang dilibatkan juga makin banyak. Yang jelas, Endy berupaya agar fasilitas ini tidak dimulai dari yang rumit, tapi sebaiknya tepat. “Jadikan program tersebut fun dan dibutuhkan. Kalau terlalu canggih nanti malah dijauhi. Jadi buat yang simple saja,”

About Me

Posted by roberto in About Me on May 26th, 2010 |  No Comments »

Nama : Roberto Tambunan

TTL: Medan, 26-10-1982

Alamat : Perum Serpong Park Blok A1 No.22 Tangerang

Pekerjaan : Software Engineering

Status : Menikah

IP Convergence

Posted by roberto in Artikel bidang Komputer on May 26th, 2010 |  No Comments »

Saat berbicara tentang jaringan internet, pikiran kita biasanya langsung melayang kepada infrastruktur, seperti serat optik, telepon, radio atau bahkan satelit. Meski tidak salah, pikiran tersebut menunjukkan bahwa kita masih berfokus pada hal-hal yg bersifat fisik. Lantas, apakah hal non fisik yang berkaitan dengan internet ? jawabannya adalah IP.

Laiknya aspek kehidupan kita lainnya, internet dibangun oleh infrasturktur dan ultrastruktur. Ultrastruktur internet adalah serangkaian aturan yg disebut protokol. Secara kolektif , protokol-protokol ini membentuk Internet Protocol atau IP. Serangaian aturan yang distandarkan inilah yang memungkinkan komputer bisa berkomunikasi melalui jaringan.

Kemajuan pesat yang diraih Internet telah memunculkan kecendrungan untuk meng-internet-kan segala sesuatu. Saat ini , kita sudah bisa mendengarkan siaran radio, menonton acara televisi, hingga bertelepon dan ber SMS ria melaslui Internet.

Nah, pernahkan Anda berpikir bagaimana caranya menyambungkan gelombang radio dan televisai dengan Internet ? Atau bagaimana menghubungkan panggilan VoIp dengan telepon rumah dan ponsel ? Disinilah ultrastruktur Internet berperan untuk menyatukan semua media komunikasi modern atau yang dikenal dengan istilah IP Convergence.

VoIP dan IPTV

IP Convergence merujuk pada kemampuan Internet untuk bertindak sebagai sebuah pondasi tunggal bagi beragam fungsi yang secara tradisional memiliki protokolnya sendiri masing-masing. Contoh yang paling mudah adalah sistem telepon.

Telepon rumah (PSTN) mendukung sistem telepon tradisional yang merupakan jaringan kabel tembaga , papan sirkuit, dan switch yang mentramisikan data suara analog dari satu pesawat ke pesawat lainnya. Pada perkembangan selanjutnya , para insinyur mengalihkan banyak PSTN kedalam sistem digital.

Selanjutnya, penemuan VoIP memungkinkan kita melakukan panggilan telepon melalui Internet. Disini kita menjadikan Internet itu sendiri sebagai jaringan telepon. Untuk melakukan panggilan VoIP , kita menggunakan sebuah adapter untuk telepon tradisional, handset khusus VoIP , atau sebuah PC yang telah diinstal aplikasi VoIP.

Pada penemuan ini, dua jaringan yang berbeda (data dan suara) dapat dikonsolidasikan ke dalam sebuah platform tunggal. Inilah yang disebut dengan IP Convergence. IP Convergence sendiri tidak terbatas pada data dan suara. Layanan video pun bisa dipadukan dalam IP Convergence. Internet Protocol Television (IPTV) adalah contohnya.

Keuntungan IP Convergence

Efisiensi adalah keunggulan utama yang ditawarkan oleh IP Convergence. Perusahaan atau lembaga dengan media komunikasi yang komplekslah yang paling diuntungkan dengan media komunikasi ini. Paling tidak ada dua keuntungan dari efisiensi ini, yakni biaya dan pengoperasian.

Dengan mengonsolidasikan semua layanan (telepon, data , video , dan lain-lain) kedalam sebuah platform , perusahaan akan memangkas perangkat komunikasi yang dibutuhkan. Pemangkasan ini berbanding lurus dengan penghematan pengeluaran untuk pembelian dan instalasi perangkat.

Selanjutnya,  bersatunya semua layanan ke dalam sebuah sistem menjadikan proses pengoperasian dan pemeliharaannya menjadi lebih mudah. Perusahaan tidak membutuhkan banyak teknisi untuk memelihara semua sistem karena semua layanan komunikasi menggunakan jaringan yang sama. Meski dianggap sebagai keuntungan, terdapat pro kontra menyikapi hal ini.

Mereka yang kontra dengan pengintegrasian sistem ini berpendapat bahwa jaringan tunggal juga berarti titik tunggal untuk sebuah kegagalan. Bila suatu saat jaringan mengalami gangguan atau kerusakan, semua layanan di perusahaan tidak dapat berfungsi . Telepon tidak lagi berfungsi, kamera keamanan (CCTV) tidak bisa diakses , dan lain-lain.

Selain penghematan biaya dan kemudahan operasional, perusahaan yang menerapkan IP Converegence memungkinkan menjalankan kerja mobile dan jarak jauh. Para karyawan b isa mengakses fungsi-fungsi yang ada diperusahaan melalui jaringan internet, biasanya menggunakan Virtual Private Network (VPN).

VPN merupakan paket solusi komunikasi data (baik berupa data suara, video, atau file digital lainnya) yang memberikan layanan berbasis IP ke end user. Layanan VPN dapat mengirimkan data antar 2 komputer yang melewati jaringan publik, misalnya interenet sehingga seolah-olah terhubung secara point- to- point.

Data dienkapsulasi (dibungkus) atau dikenal dengan istilah tunneling dengan header yang bersifat informasi routing untuk medapatkan komunikasi point-to-point sehingga adapt melewati jaringan internet dan dapat mencapai tujuan.

Sedangkan untuk  mendapatkan koneksi yang bersifat private, data yang dikirimkan harus dienkripsi terlebih dahulu untuk menjaga kerahasiannya sehingga paket yang tertangkap ketika melewati jaringan publik tidak terbaca karena harus melewati proses deskripsi.

Dengan demikian , komunikasi antara beberapa kantor cabang yang semula dilakukan secara interlokal melalui sambungan telepon, kini bisa dilakukan sebagai hubungan lokal.

Penggunaan VPN tidak hanya menekan biaya komunikasi yang harus dikeluarkan perusahaan, tetapi juga menjamin keamanan data yang ditransmisikan melalui jaringan publik dari penyadapan, penyalinan atau pengubahan yang dilakukan pihak ketiga.