Belajar Dari My Knowledge

Sumber : http://www.portalhr.com/majalah/edisisebelumnya/teknologi/1id1065.html

ISI Singkat

Indosat memanfaatkan kekuatan TI untuk mendukung implementasi program knowledge management (KM) yang tengah bergulir. Bagaimana gambarannya?

Agustus ini PT Indosat Tbk. akan meluncurkan portal Knowledge Management (KM) yang diberi nama My Knowldege. Lahirnya portal ini bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk keseriusan Indosat mengenai pentingnya KM. Manager Learning and Capabilities Management Indosat Endy Junaedy Kurniawan menjelaskan fenomena yang berkembang di banyak perusahaan saat ini. Menurutnya pengguna e-learning masih mengurusi KM dari sisi TI-nya semata, seperti learning management system, infrastrukstur, dan bandwith ke komputer karyawan. Sementara yang dilakukan Indosat ketika memulai program ini justru sebaliknya. “Kami menggunakan pendekatan sebaliknya. Buat kami yang penting aspek humanisnya. Learning management, system atau hardware-nya bisa diurus belakangan. Pokoknya disosialisasikan dulu ke karyawan,” papar Endy.

Secara umum konsep KM memiliki enabler atau dukungan teknologi informasi (TI). Namun, Indosat mencoba memelintir konsep umum tersebut dan melawan arus dengan memulai KM tanpa enabler yang mumpuni. “Yang memberikan semangat di dalam implementasi KM adalah manusianya. Sehingga kami memikirkan portal-nya belakangan,” kata Endy. Dijelaskannya bahwa Indosat mengutamakan aspek penerimaan karyawan terhadap KM. “Yang penting mereka merasakan manfaatnya, seru, dan senang,” ujarnya. “Semua proses pembangunan portal baru bergulir begitu muncul keinginan untuk membuat rumahnya. Dari situ barulah kami buat rumahnya, yaitu portal My Knowledge,” ia menambahkan.

Endy melihat masih banyak perusahaan yang terjebak dalam kerumitan teknologi penerapan KM. Tak sedikit yang mengira bahwa membangun sistem KM membutuhkan infrastruktur dan teknologi canggih. Semua itu ditampiknya. “Banyak yang mengira bahwa KM itu harus ada hardware, repository (penyimpan data yang besar-red), dan harus bisa diakses melalui web,” katanya. Karena terjebak pada kerumitan itulah, akhirnya banyak perusahaan yang tidak bisa memulai implementasi KM.

Padahal, menurut Endy, penerapan KM bisa dimulai tanpa harus menyediakan itu semua. KM bisa diterapkan dari inisiatif-inisiatif sederhana yang dilakukan setiap hari. “Beberapa fungsi bisa tetap berjalan. Misalnya, karyawan sering mengadakan unit sharing di antara mereka. Demikian pula dengan kebijakan training. Ada kewajiban sharing sepulangnya dari training,” papar Endy memberi contoh. Diakuinya, berbagai program KM baru dikemas secara utuh awal tahun ini. “Salah satu kebijakan dan strategi perusahaan dalam membangun kapabilitas SDM adalah dengan membangun learning organization,” katanya menjelaskan alasannya.

Pembahasan (Pendapat pribadi) :

Dengan meningkatkan program-program di bidang Knowledge Management, P.T Indosat telah benar-benar ingin menjadi perusahaan besar yang ingin trus bertahan di persaiangan industri global. Kita tahu bahwa trend industri saat ini sudah mengarah ke pengelolaan Knowledge Management. Disini P.T Indosat disebutkan dalam pembuatan portalnya lebih mementingkan aspek humanis dengan kata lain karyawannya dari pada aspek teknologinya. Hal ini sudah dalam lajur yang benar karena KM memang identik atau banyak disupport oleh teknologi tetapi bukan berarti teknologi yang paling utama membuat suatu KM berhasil tetapi orang-orang yang di dalam perusahaan tersebutlah yang menjadi aset berharga dalam suatu perusahaan.

Dari penjelasan pak Endy bahwa dengan menitikberatkan teknologi dalam pembangunan KM maka akan mengalami banyak kendala, seperti biaya, waktu, dan pengetahuan secara menyeluruh mengenai suatu teknologi (dimana msh byk orang/karyawan yang belum mengerti mengenai teknologi tertentu). Namun seperti penjelasan pak Endy, P.T Indosat mengesampingkan pembuatan portal dari sisi TInya terlebih dahulu. Dan disinalah P.T Indosat membuat KM bisa diterapkan dari inisiatif-inisiatif sederhana yang dilakukan setiap hari. Pokoknya disosialisasikan lebih dulu ke karyawan. Dijelaskannya bahwa Indosat mengutamakan aspek penerimaan karyawan terhadap KM. Semua proses pembangunan portal baru bergulir begitu muncul keinginan untuk membuat rumahnya, dari situ baru dibuatlah portal My Knowledge. Beberapa fungsi bisa tetap berjalan. Misalnya, karyawan sering mengadakan unit sharing di antara mereka. Demikian pula dengan kebijakan training. Ada kewajiban sharing sepulangnya dari training. Tahun ini boleh dibilang Indosat cukup sering menjalankan knowledge sharing. Jumlah karyawan yang dilibatkan juga makin banyak. Yang jelas, Endy berupaya agar fasilitas ini tidak dimulai dari yang rumit, tapi sebaiknya tepat. “Jadikan program tersebut fun dan dibutuhkan. Kalau terlalu canggih nanti malah dijauhi. Jadi buat yang simple saja,”