Kasus Perusahaan Palm

Posted by roberto in Mini case KM on July 9th, 2010 |  No Comments »

Donna Dubinsky, lahir pada tanggal 4 Juli 1955 adalah seorang pengusaha yang memainkan peran penting dalam pengembangan PDA menjabat sebagai CEO Palm, Inc dan dengan rekan pendiri bersama Jeff Hawkins pada tahun 1995. Dia telah pergi untuk bersama-menemukan perusahaan riset otak Numenta pada tahun 2005, juga dengan Hawkins. Pada perusahaan Palm, mereka fokus dalam menciptakan produk mobile yang naluriah tetapi kuat yang memungkinkan orang-orang untuk mengatur kehidupan yang luar biasa pada saat dalam perjalanan. Tujuan mereka adalah menghasilkan produk yang menerapkan teknologi yang bener2 berguna, Mereka berinovasi dan menciptakan serta menentukan kategori2 dengan prinsip lebih baik dan tidak hanya lebih cepat tetapi juga lebih berguna. Dalam waktu 4 tahun, pembuat Palmpilot assistant melihat personal digital pendapatan tumbuh dari $ 1 juta. Palm telah menikmati pertumbuhan yang sangat besar dan mendominasi pangsa pasar di pasar PDA, baik untuk hardware dan sistem operasi (os). Dalam umur yang cukup singkat perusahaan itu telah meluncurkan beberapa keluarga palmpilots. PALM 3, PALM 4, dan PALM 7.

Setiap keluaran dari PALM dibedakan dalam hal estetika, fitur, kemampuan upgrade, dan harga, dan setiap PALM . Meskipun bentuk dan fungsi PDA bergeser cepat, satu tren secara keseluruhan jelas PDA yang semakin tipis dan lebih cepat. PALM didirikan sebagai pengembang perangkat lunak aplikasi , produk utamanya adalah perangkat lunak pengenal tulisan tangan. sejak itu, tetapi, fokus telah bergeser dua kali, pertama, untuk desain hardware dan kemudian ke sistem operasi PDA. pengalaman Microsoft pada PC sistem operasi pasar dengan jelas menunjukkan bahwa keberhasilan PALM sebagai pemimpin pasar tergantung pada pengendalian standar sistem operasi. Pada bulan Oktober 1999, Alan Kessler, Palm COO dari platform dan produk, menyatakan bahwa dalam jangka panjang, hardware yang di miliki palm dpat membuat keuntungan yang besar. Palmpilot memperkenalkan Generasi pertama oleh jeff Hawkind dan Donna dubinski di tahun 1996. pada saat itu, Hawkins miliki perusahaan startup nya sendiri, komputasi PALM, yang menghasilkan pengakuan perangkat lunak tulisan tangan graffiti untuk PDA. graffiti adalah perusahaan yang telah dirancang PDA tetapi gagal untuk memulai mereka, Banyak perusahaan tampaknya tidak mau tradeoff beberapa fitur potensi PDA, terkemuka dengan produk yang terlalu besar, mahal, atau keduanya. keengganan perusahaan PDA dini untuk membuat fitur trade-off itu diperparah oleh kenyataan bahwa ada konsensus sangat sedikit tentang fitur apa yang pelanggan akan pengorbanan dan apa yang mereka akan membayar. Sebagian besar PDA diluncurkan antara tahun 1989 dan 1994.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi Palm dibagi berdasarkan target pasar, seperti personal user and enterprise, sebagai tambahan pada fungsinya seperti sales, marketing, supply chain operations, licensing and developer support, product development, dan platform engineering. Pada tahun 1999, Palm mempekerjakan 632 orang. Dua ratus lima puluh empat pada sales and marketing, 250 pada research and development, 67 pada customer support and activities yang terlibat dalam pengiriman produk dan jasa Palm, dan pengontrolan terhadap barang sisa melalui proses atau pekerjaan administratif.

Knowledge Goal

Normative : Tidak adanya budaya sharing knowledge, sehingga apabila terdapat karyawan yang berpotensi di dalam perusahaan dan meninggalkan perusahaan, perusahan dapat menggunakan knowledge yang dimiliki karyawan tersebut.

Strategic : Palm bergabung dengan pemain utama lainnya dalam industri teknologi untuk meyakinkan atau menjamin pengguna dari operating systemnya tersebar luas. Sebagai contoh, melalui aliansinya bersama dengan Sony, Palm dapat menciptakan sebuah versi operating system yang baru yang dapat bekerja dengan Sony’s memory Stick, sebuah data storage dalam ukuran kecil (panjangnya 1.5 inch dan tipisnya seperti bungkus permen karet) dan dengan kapasitas 8 sampai dengan 64 MB. Dengan kapasitas yang besar ini memungkinkan penyimpanan data multimedia.

Operational : Palm menggunakan banyak channel dalam mendistribusikan produk mereka. Di US, Palm Palm kebanyakan mendistribusikan produk mereka kepada distributor yang menjual kembali produk-produk terseut kepada retailer nasional atau kepada retailer besar di Internet. Palm juga menawarkan produknya pada iklan TV milik perusahaan lain (contoh, Palm VII ditayangkan pada iklan Fidelity’s PowerStreet). Peluncuran melalui media pers selalu digunakan untuk membentuk antisipasi terhadap produk Palm di masa datang. . Palm memiliki empat pusat research dan development di Washington, Illinois, California, dan Perancis. Masing-masing pusat research dan development ini mengembangkan berbagai jenis komponen dari Palm Computing Platform.

Identikasi Knowledge

Knowledge Struktural : Palm memiliki divisi research and development yang berusaha untuk meng-upgrade operating system mereka setiap dua belas bulan. Divisi marketing dan divisi research and development bekerjasama terhadap market yang sedang berkembang dan berkelanjutan yang memperoleh feedback dari konsumen dan pengembang aplikasi membantu Palm untuk selalu dapat beruhubungan dengan keinginan atau permintaan pasar, sebagaimana demografi dan sosio-ekonomi yang selalu berubah. Divisi Ditribution channels, mendistribusikan Produk Palm secara internasional melalui 88 distributor Eropa, dan 23 distributor Asia. Pasar Jepang dilayani melalui cabang dari Palm, yaitu Palm Computing K.K. Cabang ini dapat mengatur, sales, distribusi , dan user and developer support di Jepang.

Knowledge Functional : Divisi marketing dan divisi research and development bekerjasama terhadap market yang sedang berkembang dan berkelanjutan yang memperoleh feedback dari konsumen dan pengembang aplikasi membantu Palm untuk selalu dapat beruhubungan dengan keinginan atau permintaan pasar, sebagaimana demografi dan sosio-ekonomi yang selalu berubah.

Knowledge Behaviour : Palm menyediakan pelatihan dan dukungan karyawan untuk membaut kinerja karyawan menjadi lebih baik.

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Donna_Dubinsky

http://www.palm.com/us/

KM: Paduan otak kiri dan otak kanan

Posted by roberto in Artikel berhubungan dengan KM on July 9th, 2010 |  No Comments »

Dewasa ini, istilah Knowledge Management atau KM beredar di berbagai pelosok organisasi dan bilik-bilik korporat serta sekolahan. KM menjadi simbol kecanggihan manajemen perusahaan. Sementara, perusahaan lain melihatnya sebagai praktik yang sulit. Ada perusahaan dan para anggotanya yang melihat KM hanya sekadar-sebatas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kenyataan menunjukkan bahwa KM tidak semata TIK. Betul, KM membutuhkan TIK, tetapi TIK bukan segalanya.

Hasil riset menunjukkan bahwa keberhasilan penerapan KM dalam perusahaan sebagian besar ditentukan oleh faktor-faktor di luar TIK, antara lain: kepemimpinan yang memberdayakan, kreativitas, kolaborasi, emosi-emosi positif dalam organisasi, pikiran-pikiran positif dalam organisasi, desain organisasi yang fleksibel-adaptif, kemampuan organisasi menyatukan bagian-bagian dalam organisasi yang berbeda dan cenderung konfliktual, dan kemampuan organisasi memadu logika-rasio dan intuisi, analisis dan sintesis.

Membuat faktor-faktor penting tersebut ada dalam organisasi memerlukan kepemimpinan semua anggota organisasi dan pemimpin holistik, yang mengandalkan atau memanfaatkan kekuatan otak kiri dan kanan, bila kita memakai metafora otak. Analogi ini pun mengandaikan bahwa organisasi-organisasi KM adalah organisasi-organisasi pembelajar. Dan, para anggota organisasi KM adalah orang-orang pembelajar.

Pembelajar yang dimaksud di sini adalah para pembelajar di luar “pagar sekolahan,” para pembelajar yang tidak terkungkung atau mengungkung diri mereka dalam rutinitas organisasi.… Mereka keluar dari dirinya, belajar dari dinamika masyarakat dan organisasi-organisasi lain yang ada di luar organisasi mereka, mengendapkan, merefleksi, melakukan kegiatan-kegiatan penciptaan nilai dalam organisasi yang berdampak luas.

Tren KM dan manajemen KM yang ideal ini sudah pula menyentuh dunia sekolahan atau dunia pendidikan, walau belum semua sekolahan menerapkannya. Dengan prinsip NONE OF US IS AS SMART AS ALL OF US (tidak seorang pun dari kita sepandai semua dari kita), praktik KM menjanjikan terciptanya, terdifusinya, dan tergunakannya pengetahuan atau aset intelektual baik yang tidak nyata (tacit) maupun yang eksplisit dalam organisasi dan sosietas. Realisasinya membutuhkan kerja sama banyak pihak dalam nuansa kreativitas sosial, yang lagi-lagi membutuhkan paduan mesra otak kiri dan kanan, bahwa hasil-hasil kreativitas berkat praktik KM perlu ditindaklanjuti sampai membuahkan output. Misalnya dalam bentuk produk, barang atau jasa yang bermanfaat bagi kehidupan, atau dalam bentuk peraturan-peraturan yang kondusif bagi kehidupan berorganisasi, bermasyarakat, dan bernegara.

Catatan untuk dunia sekolahan dewasa ini, penerapan metode mengajar-belajar yang partisipatif dan emansipatif di antara para pesertanya yang memungkinkan tumbuh-kembangnya pengetahuan dan pengalaman baru membuat para pelajar menjadi pembelajar-pembelajar (pelajar seumur hidup walaupun sudah keluar dari dinding-dinding sekolahan). Menjadi pembelajar kehidupan, sarjana-sarjana kehidupan yang tak henti berbagi pengetahuan, menghasilkan pengetahuan, memanfaatkan pengetahuan, dan seterusnya. Semakin pengetahuan dibagi dan terbagi, semakin pengetahuan itu tak pernah habis!

Strategi bisnis KM Nokia

Posted by roberto in Mini case KM on July 4th, 2010 |  No Comments »

Nokia Telecommunications telah mengadopsi sebuah strategi bisnis Knowledge Management yang mengubah perusahaan dari struktur hirarki ke sebuah oganisasi pembelajar yang berdasarkan jaringan antar karyawan. Perusahaan yakin bahwa perusahaan untuk bisa mengglobal akan di dapat dari :
– Efektivitas dan efisiensi secara global
– Pembelajaran yang melampaui batas organisasi
– fleksibilitas yang bersifat lokal dan responsif

Nyonya Kaisa Kautto-Kuivola ditunjuk sebagai kepala KM development pada tahun 1996. Dia bertanggung jawab akan pembangunan konsep dasar dan strategi, dan juga membuat solusi KM yang pertama di perusahaan Nokia. Dia mengatakan bahwa: “Nilai dari KM untuk nokia ditunjukkan dengan menunjuk saya untuk posisi kepala pengembangan KM”. Setelah diangkat, Nokia melakukan survei terhadap KM bisnis untuk menemukan bidang praktek terbaik. Hal ini diikuti oleh workshop dan menciptakan sebuah peta KM untuk membantu manajer senior dalam memahami manfaat melakukan strategi KM.

Nokia’s lessons telah belajar, termasuk mengambil langkah2 kecil dan mengintegrasikan mereka dengan aktivitas dan program organisasi yang lain, tidak jatuh kedalam perangkap yang menyatakan bahwa KM merupakan bentuk pengembangan dari teknologi informasi. Nokia telah menekankan peran KM dalam keberhasilan global. Ilkka Tuomi, kepala peneliti dari Nokia Research Center, menyatakan bahwa penciptaan pengetahuan, pasokan, dan pemanfaatan adalah tugas yang paling penting dalam dunia bisnis modern. Dari semua informasi, Tuomi menganggap diam-diam (implisit) informasi yang paling penting. Dalam rangka untuk mencapai sukses global. Nokia dipaksa untuk mengelola dengan peningkatan intensitas ledakan pengetahuan. Hal-hal itu sangat penting untuk mengkoordinasikan semua faktor yang berkaitan dengan KM, yang berarti personil, sistem informasi, strategi, kualitas dan proses pengembangan.

Selanjutnya, Tuomi mengatakan bahwa teori KM menyediakan Nokia dengan ide-ide baru tentang organisasi masa depan dan aktivitas yang natural dari mereka. Hal ini sangat penting karena pengembangan produk baru yang sukses didasarkan pada prioritas yang ketat proyek pilot, yang digunakan untuk menguji visi masa depan. Bahkan, Nokia tidak memprediksi masa depan tetapi menciptakan pengetahuan yang dapat digunakan untuk memahami ketika itu ada.


Analisa dan pendapat pribadi:

Nokia sangat mengerti untuk bisa bersaing di industri yang semakin maju dan global ini perlu pengembangan dan penciptaan ide2 baru. Untuk mencapai itu hal yang perlu diperhatikan adalah pengembangan KMnya. KM bertujuan utk membuat para pekerja2/karyawan2 agar lebih mementingkan pengetahuan daripada skill, walaupun skill itu perlu, tetapi utk bisa menghasilkan ide2 baru maka perlu belajar dan sharing pengetahuan dengan orang/karyawan lain.

Dalam kasus diatas diangkatnya Nyonya Kaisa Kautto-Kuivola sebagai kepala KM menunjukkan bahwa Nokia benar2 ingin ada seseorang yang fokus dalam pengembangan KM yang juga menyatakan Nokia ingin terus berinovasi.